MAKALAH
GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU HAMIL
Disusun
Oleh:
Danish
vasella (051922046)
Nur
Faizah (051921001)
Lestari
Widiati (051922050)
Dosen
Pembimbing:
Mustika
Pramestiyani, S.ST.,Mkeb
PRODI
KEBIDANAN
UNIVERSITAS
BINAWAN
JL.DEWI
SARTIKA-KALIBATA RAYA JAKARTA TIMUR
2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun jauh dari kesempurnaan.
Pembuatan makalah ini kami berharap dapat menjadi bahan
pembelajaran dalam menambah ilmu khususnya dalam mata kuliah Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi. Pada kesempatan ini kami membuka diri untuk menerima
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Jakarta, Maret
2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar perlunya gizi
seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress
fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak
hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan
yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi
(Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan
mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai
kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses,
keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama
hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu
hamil seperti tambahan protein minimal
seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi,
jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu
maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi
pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat
janin bayi menjadi rendah. Oleh karena
itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil
merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil
(Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila
makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga
ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila
makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan
gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru
lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat
badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklamasi.
1.
Apa pengertian status gizi pada ibu
hamil?
2.
Apa factor-faktor yang mempengaruhi gizi
ibu hamil?
3.
Apa pengaruh status gizi kehamilan?
4.
Apa menu seimbang untuk wanita hamil?
5.
Apa gizi seimbang untuk wanita menyusui?
1.
Mengetahui pengertian status gizi pada
ibu hamil
2.
Mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi gizi ibu hamil
3.
Mengetahui pengaruh status gizi
kehamilan
4.
Mengetahui menu seimbang untuk wanita
hamil
5.
Mengetahui gizi seimbang untuk wanita
menyusui
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Status
Gizi Ibu Hamil
Status
gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu selama masa
kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.
2.2 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
1.
Umur
Lebih
muda umur seorang wanita yang mengandung, lebih banyak energy yang diperlukan.
2.
Berat Badan
Berat
badan yang lebih ataupun kurang daripada berat badan rata-rata untuk umur
tertentu merupakan factor untuk menentukan jumlah setiap makanan yang harus
diberikan agar kehamilannya berjalan lancar. Di Negara maju pertambahan berat
badan selama hamil sekitar 12-14kg. Kalau ibu kekurangan gizi, pertambahannya
hanya 7-8kg dengan akibat akan melahirkan bayi BBLR.
3.
Suhu Lingkungan
Suhu
tubuh dipertahankan pada 36,5℃-37℃ untuk metabolisme yang optimal. Dengan
adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungan, maka tubuh melepaskan
sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih
besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berati lebih besar pula masukan
energi yang diperlukan.
4.
Aktivitas
Setiap
aktivitas memerlukan energi penuh makin banyak aktivitas yang dilakukan makin
energi yang diperlukan tubuh
5.
Status Kesehatan
Pada
kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat
besi seperti hati, dan lain lain.
6.
Pengetahuan Zat Gizi Dalam Makanan
Didalam
perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa sangat berperan
penting. Banyak factor yang mempengaruhi antara lain kemamuan keluarga itu
untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Ngidam adalah pertanda
bahwa didalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar yang menyangkut susunan enzim
dan hormon. Dengan demikian tubuh ibu menjadi lebih efisien menyerap zat gizi
dari makanan sehari-hari. Pada ibu hamil dianjurkan banyak minum dan
makan-makanan yang segar dan sedikit terasa asam, misalnya buah segar, asinan
buah, sayuran, pecel, atau selada, buah, atau sayur. Kebutuhan kalori pada saat
ini masih normal yaitu 2200 Kkal. Bila mual dan muntah, upayakan porsi kecil
tetapi sering atau masakan panas yang langsung dihidangkan. Makanan yang
dipilih sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makanan yang padat kalori
sehingga porsi makan dpat dikurangi.
7.
Kebiasaan Dan Pandangan Wanita Terhadap
Makanan
Pada
umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan
anak-anak. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kal tiap
hari. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling
sedikit 6 kali selama masa kehamilannya.
8.
Status Ekonomi
Baik
status ekonomi maupun social sangat memengaruhi seorang wanita memilih
makanannya.
2.3 Pengaruh
Status Gizi Kehamilan
Status gizi ibu hamil pada
waktu pertumbuhan dan
selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus
memadai, bertambah sesuai umur kehamilan.
Hal ini dikarenakan berat badan yang
bertambah normal akan
menghasilkan bayi yang normal juga.
Di negara maju,
rata-rata kenaikan berat
badan selama hamil sekitar
12-14 kilogram. Tetapi berdasarkan perkembangan terkini,
disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu
selama hamil tidak
terlalu mempengaruhi berat badan bayi.
Kekurangan
asupan gizi pada trimester I dapat
menyebabkan Hiperemesis
gravidarum, kelahiran prematur, kematian janin, keguguran dan kelainan pada
sistem saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu, BBLR. Selain itu juga akan
mengakibatkan terjadi gangguan kekuatan Rahim saat persalinan, dan perdarahan
postpartum.
|
Kategori
Berat (BMI)
|
Total
Kenaikan BB (Kg)
|
Penambahan
BB
|
|
|
TM
I (Kg)
|
TM
II (Kg)
|
||
|
Normal (
BMI 19,8-26)
|
12,5 – 13
|
2,3
|
0,49
|
|
Kurus ( BMI < 19,8 )
|
11,5 – 16
|
1,6
|
0,44
|
|
Lebih
|
7 – 11, 6
|
0,9
|
0,3
|
|
Obesitas (
BMI > 29 )
|
6
|
||
|
Zat
Gizi
|
Satuan
|
Wanita
Dewasa
|
Ibu
Hamil
|
|
Kal
|
2200
|
2485
|
|
|
gr
|
48
|
60
|
|
|
RE
|
500
|
700
|
|
|
ug
|
5
|
15
|
|
|
mg
|
8
|
18
|
|
|
mg
|
65
|
130
|
|
|
Thiamin
|
mg
|
1,0
|
1,2
|
|
Niacin
|
mg
|
9
|
9,1
|
|
Vitamin B12
|
mg
|
1,0
|
1,3
|
|
ug
|
150
|
300
|
|
|
Piridoksin
|
mg
|
1,6
|
3,8
|
|
mg
|
60
|
70
|
|
|
mg
|
500
|
900
|
|
|
mg
|
450
|
650
|
|
|
mg
|
26
|
46
|
|
|
Seng
|
mg
|
15
|
20
|
|
ug
|
150
|
175
|
|
|
Selenium
|
ug
|
55
|
70
|
|
Status
|
Tanda
|
|
Keadaan umum
|
Responsive, gesit
|
|
Postur
|
Tegak, tungkai dan lengan lurus
|
|
Saraf
|
|
|
Pencernaan
|
Nafsu
makan baik
|
|
Vitalitas umum
|
|
|
Rambut
|
|
|
Kulit
|
Licin, cukup lembab, warna segar
|
|
Muka dan leher
|
Warna sama, licin, tampak sehat, segar
|
|
Bibir
|
|
|
Mulut
|
Tidak ada luka dan selaput merah
|
|
Gusi
|
|
|
Lidah
|
|
|
Gigi geligi
|
|
|
Mata
|
|
|
Kelenjar
|
|
|
Kuku
|
Keras dan kemerahan
|
|
Tungkai
|
2.4 Menu Siembang
Untuk Wanita Hamil
Hal
yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil,
antara lain:
1.
Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng,
makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar
2.
Ibu hamil sebaiknya makan teratur
sedikitnya tiga kali sehari
3.
Hidangan yang tersusun dari bahan
makanan bergizi
4.
Mempergunakan aneka ragam makanan yang
ada
5.
Memilih dan membeli berbagai macam bahan
makanan yang segar.
6.
Mengurangi bahan makanan yang banyak
mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain
7.
Mengurangi bumbu yang merangsang,
seperti pedas, santan kental
8.
Menghindari merokok dan minum-minuman
keras
Pada
dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu
selama hamil.
Bahan
Makanan Yang Dianjurkan Dikonsumsi Dalam Sehari, Antara Lain:
|
Kelompok Bahan Makanan
|
Porsi
|
|
Roti, serealia, nasi dan mie
|
6 piring/porsi
|
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
Susu, yoghurt dan atau keju
|
2 gelas
|
|
Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan
|
3 potong
|
|
Lemak,
minyak
|
5 sendok teh
|
|
Gula
|
2 sendok makan
|
|
Jenis Makanan
|
Jumlah
Yang Dibutuhkan
|
|
|
Sumber zat tenaga (karbohidrat)
|
10 porsi nasi/pengganti
2 sdm gula 4 sdm minyak goreng |
Karbohidrat
|
|
7 porsi terdiri dari:
2 ptg ikan/daging, @ 50 gr 3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr 1 porsi kacang hijau/merah |
||
|
Sumber zat pengatur
|
7 porsi terdiri dari :
4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr 3 porsi buah2an @ 100 gr |
|
|
Susu
|
2-3 gelas
|
|
Bahan Makanan
|
Porsi Hidangan Sehari
|
Jenis Hidangan
|
|
Nasi
|
5 + 1 porsi
|
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur
1 mangkok dan buah 1 potong sedang
|
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
|
Tempe
|
3 potong
|
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1
potong sedang
|
|
Daging
|
3 potong
|
|
|
Susu
|
2 gelas
|
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk,
sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang Selingan: susu 1 gelas |
|
Minyak
|
2 gelas
|
|
|
Gula
|
2 sendok makan
|
Menu
di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut:
|
Bahan
Makanan Pengganti
|
|
|
1 porsi nasi (100 gram)
|
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji
sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200
gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram),
talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
|
|
1 potong sedang ikan (40 gram)
|
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan
teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah
sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong
daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya
|
|
1 mangkuk (100 gram) sayuran
|
|
|
1 potong buah
|
1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang
(50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1
potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar
belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar
(125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2
buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang
salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan
lainnya.
|
|
2 potong sedang tempe (50 gram)
|
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom
kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan
kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2
sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram),
dan lainnya.
|
|
1 gelas susu sapi (20 cc)
|
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas
yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
|
|
Minyak kelapa 1 sendok the (5 gram)
|
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil
kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan
(40 gram), dan lainnya.
|
|
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram)
|
1 sendok makan madu (15 gram)
|
2.5 Gizi Seimbang
Bagi Wanita Menyusui
A. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi
pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu
menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Gizi Ibu Menyusui
Faktor
yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah:
1. Pengaruh
makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein,
dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari
3. Suplementasi,
jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan
satu atau lebih zat gizi
4. Aktivitas.
C. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu
Menyusui
Kebutuhan
nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan
kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan
dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan
kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata
ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein.
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah
ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan.
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan
ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus
buah.
Vitamin
dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil.
E. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan
gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan
pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun
tulang.
F. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1. Buatlah
setiap gigitan berarti
Makan makanan yang
bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun
kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua
kalori tidak diciptakan setara.
Memilih
makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika
anda kelaparan, maka bayi juga.
Jangan
melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya
hidup.
4. Jadilah
ahli efesiensi.
Memilih
makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan
nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat
adalah isu komplek.
Karbohidrat
komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik
dan cukup.
6. Yang
manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.
Kalori
yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7. Makanlah
makanan yang alami.
Makanan
olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai
gizi air susu.
8. Buatlah
kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat
untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi
atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan
gangguan pada ibu dan bayi.
PENUTUP
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang
harus dikonsumsi ibu selama masa
kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil. Faktor-faktor
yang mempengaruhi gizi ibu hamil: Umur,
Berat Badan, Suhu Lingkungan, Aktivitas, Status Kesehatan, Pengetahuan Zat Gizi Dalam Makanan, Kebiasaan Dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan, Status Ekonomi.
Menu Siembang Untuk
Wanita Hamil:
1. Menghindari
mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan
makanan yang sudah tidak segar
2. Ibu
hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari
3. Hidangan
yang tersusun dari bahan makanan bergizi
4. Mempergunakan
aneka ragam makanan yang ada
5. Memilih
dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi
bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan
lain-lain
7. Mengurangi
bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental
8. Menghindari
merokok dan minum-minuman keras
3.2 Saran
1.
Kepada Mahasiswa
Diharapkan
kepada mahasiswa kesehatan masyarakat untuk selalu memberikan penyuluhan
ataupun penyebarluasan informasi tentang gizi kepada masyarakat khususnya para
ibu hamil dan ibu menyusui unutuk selalu memperhatikan kesehatan dirinya dan
janinnya.
2.
Kepada Petugas Kesehatan
Diharapkan
agar para petugas kesehatan selalu membantu para ibu hamil dan ibu menyusui
dalam menjaga kesehatan dirinya dan janinnya dengan memberikan pelayanan yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Paath, Erna Francin.
Dkk. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Comments
Post a Comment