NAMA : NUR FAIZAH
NPM : 10180000004
SEMESTER : 2
MATKUL : BIOKIMIA DAN FISIKA KESEHATAN
Rumpun-Rumpun Ilmu
Pengetahuan
·
Induk
dari semua jenis ilmu pengetahuan adalah Filsafat
·
Pada
mulanya ilmu pengetahuan itu hanya ada satu yaitu Filsafat
Aristoteles membagi gerak
(kinetis) menjadi dua yaitu:
1. Gerak Spontan
Diartikan sebagai
perubahan secara umum.
Dikelompokan
menjadi 2, yaitu
a. Gerak subsitusional yakni sesuatu menjadi sesuatu yang
lain seperti seekor anjing mati
b. Gerak aksidental yakni perubahan yang menyangkut salah
satu aspek saja.
Berlangsung melalui
tiga cara yaitu:
-
Gerak
lokal seperti meja pindah dari satu tempat ke tempat lain
-
Gerak
kualitatif seperti daun hijau menjadi kuning
-
Gerak
kuantitatif seperti pohon tumbuh membesar.
2. Gerak Karena Kekerasan
Hubungan Ilmu Fisika
Sebagai Ilmu Dasar Dan Ilmu Keperawatan Sebagai
Ilmu Terapan
•
Ilmu
Keperawatan bekembang dari ilmu kedokteran yang juga merupakan ilmu terapan
dimana sumber ilmu murninya adalah Ilmu Biologi.
•
Dalam
mempelajari Fisika Kedokteran maka kita dapat membaginya dalam dua bidang yakni
bidang kedokteran dan bidang fisika
•
Penggunaan
ilmu Fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit atau
faal fisika
•
Penggunaan
Fisika dalam Praktek Kedokteran meliputi pengetahuan tentang benda/ alat yang
dipergunakan dalam bidang kedokteran yaitu alat ultrasonic, Laser,Radiasi dll.
•
Kata
Physician dari bahasa yunani Physike ( Ilmu alam).
•
Merupakan
cabang dari ilmu kedokteran dan salah satu bidang dalam biofisik.
•
Fisika
kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu Fisika kesehatan dan
kedokteran enginering.
•
Kwantitas
merupakan dasar utama dalam disiplin ilmu fisika.
•
Yang
termasuk pengukuran kwantitas yaitu system satuan internasional atau system international unit atau satuan
metric
•
Dasar
system satuan internasional yang dipakai adalah panjang dinyatakan dalam meter,
massa dinyatakan dalam kilogram waktu dinyatakan dalam second.
•
Satuan inggris: Feet,Pound dan Galon.
•
National Bureau of Standards (NBS) USA
standarisasi pengukuran masih dalam non standar : Tekanan Newton per meter
kwadrat,dyne per sentimeter kwadrat, pound per inci kwadrat, millimeter air
raksa, satuan panjang atau tinggi zat cair, pulse rate pada penderita.
BIOMEKANIKA
Penggunaan
Fisika di Kesehatan :
- Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit.
- Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, dll.
Faal Positif Dan
Negative
1. Faal
Positif
Error yang terjadi
dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak
2. Faal
negative
Error
yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu
penyakit
Untuk menghindari :
1.
Dalam pengambilan pengukuran
2.
Pengulangan pengukuran
3.
Penggunaan alat yang dapat dipercaya
4.
Kalibrasi terhadap alat.
TRANSFER PANAS
1.
Konduksi
Konduksi adalah
perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas
berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi
secara langsung.
Contoh:
ketika
tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas
dari gelas tersebut.
2.
Konveksi
- Konveksi
adalah cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu.
- Konveksi
adalah aliran yang terjadi dikarenakan adanya temperatur antara kulit dan udara
serta kecepatan udara.
- Konveksi
terjadi diakibatkan adanya ekspansi termal dan konduksi.
Expansi termal
adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel
sustansi tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas. Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang.
Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel
itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin
yang ada di atasnya akan turun menggantikannya.
Contoh:
-
berat
jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan mengapung di air.
-
berat
jenis besi yang lebih besar daripada air menyebabkan besi tenggelam di air.
3.
Radiasi
Radiasi adalah transfer energi panas dari
suatu permukaan objek ke permukaan objek lain tanpa mengalami kontak kedua
objek tersebut.
Benda
hitam merupakan penyerap radiasi yang baik sehingga disebut radiator.
- Evaporasi
Evaporasi
adalah proses pertukaran molekul air (liqui/solid) dipermukaan menjadi molekul
uap air (gas) diatmosfir melalui kekuatan panas.
Evaporasi
dapat terjadi pada sungai, danau, laut, reservoir (permukaan air bebas), serta
permukaan tanah.
Kehilangan panas lewat evaporasi dapat
terjadi apabila:
o
Perbedaan tekanan uap air dengan antara
keringat pada kulit dan udara,
o
Temperatur lingkungan rendah dari
normal,
o
Adanya gerakan angin,
o
dan adanya kelembaban.
ENERGI PANAS DALAM
KEDOKTERAN
1.
Faure
(1774)
Menggunakan ”Hotsbrichs”
dalam pengobatan nyeri yang di sebabkan
rheumatic
2. Roebereiner (1816)
Dengan menggunakan
pemakaian sinar
3. Romans
(600 a-d)
Pemakaian minyak panas untuk memijat
4. Reyn
(1913)
Menggunakan sinar ultraungu dalam radiasi tubuh
5. Langevin
(1917)
Pemakain ultrasonik dalam pengobatan
Dengan metode konduksi
Ø Botol
berisi air panas untuk pengobatan nyeri
Ø Handuk
panas untuk otot yang sakit
Ø Turkish
bath atau mandi uap untuk penyegar,relaksasi otot
Dengan metode radiasi
- Electric fire
- Infra merah
Dengan metode
elektromaknetik
v Short
wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
v Micro
wave diathermy
THERMOGRAPHY
Adalah pengukuran temperatur pemukaan
tubuh yang menunjukan bahwa temperatur tubuh berbeda di satu titik dengan titik
lain.
Thermography
di gunakan dalam diagnosis :
a. Carsinoma mamae
b. Vascular disease
c. Artritis acuta, dll
Magnet
Pada Permukaan Tubuh,
Magnet
Pada Jantung, Penggunaan Listrik
Dan Magnet Defribilator
A.
Kemagnetan
yang terjadi dalam Tubuh :
1. Sistem
Syaraf dan Neuron
Sistem syaraf terbagi dalam 2, yaitu :
a. Sistem syaraf pusat
b. Sistem syaraf otonom
Struktur
dasar dari sistem syaraf disebut neuron/sel syaraf. Suatu sel syaraf mempunyai
fungsi menerima, interprestasi dan menghantarkan aliran listrik.
2. Konsentrasi
Ion di dalam dan di luar Sel
Pada akson : konsentrasi ion – ion
bermuatan di dalam dan di luar sel ditemukan berbeda, sehingga di luar lebih
bersifat (+) dan di dalam sel lebih bersifat (-).
3. Kelistrikan
Syaraf
Kecepatan aliran listrik pada serat
syaraf yang berdiameter sama dan panjang yang sama sangat tergantung pada
lapisan mielin.
Akson
tanpa mielin berdiameter 1 mm dengan kecepatan 20 – 50 m/detik.
Serat
syaraf bermielin berdiameter 10 µm & kecepatan 100 m/detik.
4. Perambatan
Potensial Aksi
Potensial
aksi terjadi apabila suatu daerah membran syaraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang. Potensial aksi mempunyai kemampuan untuk merangsang
daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian, dapat
terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran.
5. Kelistrikan
pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Baik
sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang selanjutnya. Gelombang
depolarisasi penting pada sel membran otot karena pada waktu terjadi
depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan bergetar sehingga
menyebabkan kontraksi otot & setelah itu terjadi repolarisasi sel otot yang
akan mengalami relaksasi.
B.
Magnet pada Jantung
Jantung memiliki sebanyak 4 ruang, diantaranya :
·
2 ruang yang
berdinding tipis yang disebut dengan atrium (bilik), yaitu bilik kiri (Left
Atrium, LA) dan bilik kanan (Right Atrium, RA).
·
2 ruang yang
berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel (serambi), yaitu serambi kiri
(Left Ventrikel, LV) dan serambi kanan (Right Ventrikel, RV).
Jantung
juga memiliki 4 katub, diantaranya :
Ø Katub Tricuspid (Tricuspid Valve).
Ø Katub
Pulmonary (Pulmonary Valve).
Ø Katub
Mitral (Mitral Valve).
Ø Katub
Aortic (Aortic Valve).
Electrocardiogram
(ECG)
Kondisi kemagnetan atau potensial yang terjadi pada otot jantung sehingga
menghasilkan denyut yang dapat memompa darah ke seluruh tubuh dapat diamati
dari pola gelombang tegangan yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan alat Electrocardiogram
(ECG).
Pada jantung, apabila
diberi suatu rangsangan, maka gelombang rangsangan tersebut akan menyebar ke
seluruh bagian jantung. Rangsangan awal biasanya diterima oleh atrium kanan.
Daerah ini disebut Sinoatrial (SA). Dari sinoatrial, pulsa rangsangan
disebar ke seluruh bagian atrium kanan maupun kiri, sehingga seluruh atrium
berkontraksi. Pulsa tegangan yang dibangkitkan oleh sinoatrial disebut SA
node. Rangsangan yang diterima sinoatrial menghasilkan proses depolarisasi
dan repolarisasi pada membran sel atrium, sehingga menghasilkan pulsa tegangan
yang selanjutnya dirambatkan ke seluruh bagian atrium.
Setelah seluruh atrium kanan dan kiri terdepolarisasi, maka pulsa
tegangan kemudian ditangkap oleh Atrioventricular (AV) yang terletak
pada bagian dalam ventrikal kiri. Pulsa tegangan yang
ada pada AV node. AV node (pulsa
tegangan yang berasal dari atrioventricular) akan dihantarkan oleh sekumpulan
jaringan his kemudian menuju ventrikel yang secara keseluruhan dibalut oleh
serat purkinje.
Serat purkinje inilah yang menghantarkan pulsa tegangan AV node ke
ventrikel sehingga ventrikel terdepolarisasi dan berkontraksi. Pada saat
ventrikel kiri dan kanan di depolarisasi, pada saat yang hampir bersamaan maka
atrium kiri dan kanan ter-repolarisasi.
Siklus peredaran darah pada jantung adalah darah yang berasal dari
seluruh organ tubuh ditarik masuk ke atrium kanan (RA) melalui vena kava
superior dan vena kava inferior, kemudian dipompa ke ventrikel kanan (RV) melalui
katub tricuspid, selanjutnya dipompakan ke paru-paru akan mengikat O2 yang
berasal dari udara yang dihirup. Darah yang sudah mengikat O2 di paru-paru ditarik ke atrium kiri
(LA) melalui 4 saluran vena pulmonalis yang kemudian dipompa ke ventrikel kiri (LV).
Darah yang sudah tertampung di ventrikel kiri yang sudah kaya dengan O2
kemudian dipompakan ke seluruh organ tubuh melalui aorta (artery).
Untuk merekam pola
tegangan pada otot jantung dengan peralatan ECG, maka dibutuhkan sebanyak
minimum 3 buah elektroda, diantaranya :
1.
Elektroda Jarum (Mikro elektroda)
Elektroda
yang berbentuk konsentrik seperti jarum ini untuk mengukur aktivitas kerja otot
jantung.
2.
Elektroda Mikropipet
Elektroda
ini dibuat dari gelas yang dipergunakan untuk mengukur potensial biolistrik
didalam sel.
3.
Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda
permukaan kulit ini terbuat dari metal/logam yang tahan karat. Elektroda ini
mempunyai berbagai bentuk, diantaranya :
a. Bentuk
Flat
Elektroda ini dipakai untuk
mengukur potensial listrik permukaan tubuh dengan EKG, EEG, dan EMG. Didaerah
yang akan diletakan elektroda ini terlebih dahulu harus digosok dengan saline
solution (air garam fisiologis) kemudian diganti dengan Jelly atau pasta
(elektrolit).
b. Bentuk
Suction Cup
Elektroda ini dipergunakan pada
waktu melakukan EKG.
c. Bentuk
Floating
Elektroda ini merupakan tipe
elektroda baru. Prinsip dari elektroda ini dibuat agar mencegah kontak langsung
antara logam dan kulit, dengan cara menggunakan elektrolit pasta atau Jelly.
d. Bentuk
Ear Clip
Suatu elektroda yang dipergunakan
sebagai reference pada pengukuran EEG atau EKG.
e. Bentuk
Batang
Elektroda yang dipergunakan sebagai
reference pada waktu perekaman EKG atau EEG, biasanya juga dipakai pada perekaman
EGG.
C.
Penggunaan Listrik dan Magnet pada
Permukaan Tubuh
- Frekuensi Arus Listrik
Sesuai dengan efek yang ditimbulkan oleh listrik,
maka arus listrik dibagi dalam 2 bentuk :
a. Listrik berfrekuensi rendah
Batas frekuensi antara 20 Hz s/d 500.000 Hz.
Untuk pemakaian dalam jangka waktu lama dan
bertujuan merangsang otot yang telah kehilangan persyarafan maka dipakai arus
listrik yang interuptar / terputus – putus atau arus DC yang telah
dimodifikasi. Selain arus DC ada pula menggunakan arus AC dengan frekuensi 50
Hz. Arus AC ini serupa dengan arus DC, mempunyai kemampuan:
Merangsang
saraf sensorik,
Merangsang saraf motoric, Berefek kontraksi otot
b. Listrik berfrekuensi tinggi
Batas frekuensi listrik > 500.000 Hz.
Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan;
berdasarkan sifatnya maka frekuensi tinggi dibedakan dalam 2 bagian :
1)
Short Wave
Diathermy (diatermi gelombang pendek)
Efek yang ditimbulkan oleh gelombang pendek :
a)
Menghasilkan panas dan peningkatan efek fisiologis sebagai akibat dari
peningkatan temperatur yaitu :
ü Meningkatkan
metabolism
ü Suplai
darah meningkat, sebagai akibat dari meningkatnya metabolisme.
ü Efek
pada saraf, mengurangi eksistasi saraf apabila kurang begitu panas.
ü Karena
pemanasan maka terjadi koagulasi, sehingga terjadi destruksi jaringan.
ü Meningkatkan
aktivasi kelenjar keringat.
b) Mempunyai Efek
Terapeutik (Pengobatan) :
2)
Mikro Wave
Diathermy (diatermi gelombang panjang).
Efek yang ditimbulkan oleh gelombang mikro
mencakup 2 hal :
a) Efek Fisiologis :
Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak mengandung air
serta mandeposit energi, gelombang mikro otot lebih banyak menyerap energi
gelombang mikro daripada jaringan lemak.
b) Efek Pengobatan :
Gelombang mikro dipakai untuk mengobati
penderita yang mengalami peradangan, serta mengobati penderita yang merasa
nyeri, spasme otot, bisul dan reumatik.
Perbedaan
antara gelombang mikro, gelombang pendek dan sinar infra merah :
Ø Peneterasi
gelombang mikro, lebih dalam daripada sinar merah infra, tetapi tidak dapat
melewati jaringan yang padat sebagaimana dilakukan oleh diatermi gelombang
pendek.
Ø Diatermi
gelombang mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibandingkan
dengan diatermi gelombang pendek.
2. Electrocauter
& Electrosurgery
Listrik berfrekuensi
tinggi digunakan untuk mengontrol perdarahan. Searing (cauterisasi =
pembakaran) telah digunakan 2000 tahun yang lalu untuk menghentikan perdarahan
pada luka tanpa menggunakan anasthesi/pembiusan.
Kauterisasi yaitu suatu
pembakaran dengan menggunakan frekuensi listrik 2 MHz, tegangan kurang atau
sama dengan 15 Kv. Ini menunjukkan dasar Electrocauter & Electrosurgery.
Pada
Electrosurgery :
Jaringan yang terpotong dengan electrosurgery cepat mengalami gelembung.
Untuk memotong jaringan dilakukan gerakan cepat 5 – 10 cm/detik dengan tujuan
agar supaya mengurangi destruksi jaringan sekitarnya. Electrosurgery biasanya
digunakan pada operasi otak, limpa, vesica felea (kantong empedu), prostat dan
serviks.
3.
Defribilator
Fibrilasi dapat terjadi pada atrium maupun ventrikel. Pada fibrilasi
atrium, ventrikel berfungsi secara normal tetapi dengan suatu irama yang
ireguler terhadap rangsangan listrik tidak sinkron dari fibrilasi atrium.
Banyak darah akan masuk ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi atrium
& berlangsung selama kontraksi ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel
merupakan suatu keadaan yang sangat gawat; pada keadaan ini ventrikel tidak
mampu memompa darah & apabila tidak dilakukan koreksi, dalam beberapa menit
saja akan diakhiri dengan kematian.
CAHAYA, KEBISINGAN DAN BIOAKUSTIK
1. CAHAYA
Cahaya
bersikap gelombang dan partikel. Cahaya itu sendiri tidak dapat dilihat, kesan adanya
cahaya apa bila cahaya tsb megenai benda.
Alat Pengukur Cahaya
a.
Alat
pengurus kuat cahaya
-Fotometer sederhana -Fotometer buatan Lummer dan Brodhun
b. Alat pengukur kuat penerang bidang
Alat pengukur kuat
penerang disebut luks meter (=light meter=meter cahaya)
di dalam alat ini
terdapat foto sel yang hanya menghasilkan listrik kalau dijumpai cahaya
cara menggunakan buku tes buta warna
ishihara
1)
Sebelum memakai pastikan digunakan pada
ruangan dimana sinar yang terang seperti siang hari.
2)
Penggunaan di bawah sinar matahari
secara langsung dan lampu bisa jadi ada perbedaan pada hasilnya, ini karena
sedikit bayangan pada warna
3)
Posisi Buku tes dengan mata pasien
sekitar 75 cm dengan kemiringan yang mengarah pada lurusnya pandangan pasien ke
objek itu.
4)
Tes nomer 1 - 25 berupa angka dan semua
jawaban harus diberikan dalam waktu paling lama 3 detik.
5)
Jika pasien tidak bisa membaca angka
maka diberikan pilihan tes mulai nomor 26 - 38 dengan cara menelusuri lintasan
mulai dari tanda X sanpai tanda X yang satunya.
6)
Setiap melalukan tracking lintasan itu
diperlukan waktu paling lama 10 detik
2. KEBISINGAN
Kebisingan diartikan sebagai
suara yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya
suara-suara, musik,dan sebaginya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi.
Tipe-tipe kebisingan:
•
Kebisingan spesifik
•
Kebisingan residual
•
Kebisingan latar belakang
Gangguan-gangguan pada kebisingan:
•
Gangguan fisiologis
•
Gangguan psikologis
•
Gangguan komunikasi
•
Gangguan keseimbangan
•
Efek pada pendengaran
3. BIOAKUSTIK
Suatu perubahan
mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan gelombang
bunyi,
Bioakustik adalah
bidang ilmu yang mempelajari karakteristik suara, organ suara, fungsi suara,
fisiologi suara, analisis suara dan manfaat suara pada hewan dan manusia
gelombang bunyi
merupakan vibrasi atau getaran dari molekul-molekul zat dan saling beradu satu
sama lain.
Suara atau bunyi dapat pula dijadikan sebagai penanda individu, karena
setiap individu mempunyai karakteristik suara spesifik. Tidak satupun orang
ataupun hewan yang mempunyai suara persis sama, karena adanya perbedaan
spektrum suara, perbedaan frekuensi dan amplitudo, baik antar individu maupun
antar spesies. Tidak ada dua suara yang persis sama bunyinya
Gelombang Bunyi Dan Kecepatan
gelombang bunyi timbul akibat terjadi
perubahan mekanik pada gas, zat cair, atau gas yang merambat kedepan dengan
kecepatan tertentu. Gelombang bunyi ini menjalar secara tranversal atau
longitudinal, lain dengan cahayanya hanya menjalar secara tranversal saja.
Sumber Bunyi
Sumber bunyi,
misalnya, pembakaran minyak dalam suatu mesin. Bunyi yang
dihasilkan instrument musik gerakan dahan, pohon atau daun juga menghasilkan
bunyi. Ruang mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonasi untuk
menghasilkan vibrasi melalui pita suara. Demikian pula garputala yang
digetarkan akan menghasilkan bunyi. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bunyi
itu bisa berasal dari alam, dan bisa berasal dari perbuatan manusia.
Pembagian frekuensi bunyi
berdasarkan frekuensi maka bunyi dibedakan dalam 3 daerah frekuensi yaitu :
- 0-16 Hz (20 Hz) : daerah infrasonik, yang termasuk disini adalah getaran tanah, gempa bumi.
- 16-20.000 Hz : Daerah sonik,yaitu daerah yang termasuk frekuensi yang dapat didengar (audifrekuensi)
- Diatas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik.
SYOK
LISTRIK
Syok listrik atau
kejutan listrik adalah suatu nyeri pada syaraf sensoris yang diakibatkan aliran
listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh.
Kejadian syok listrik merupakan kejadian
yang timbul secara kebetualan.
Syok Listrik dibagi 2:
•
Syok dengan tujuan tertentu
Syok
listrik ini dilakukan atas dasar indikasi medis “Electric Syok/electro
convultion therapy”
•
Syok tanpa tujuan tertentu
Timbulnya
syok ini akibat dari suatu kecelakaan. Syok yang timbul dari suatu kecelakaan
ini dikenal dengan “earth syok”
Faktor yang menyokong timbulnya syok
listrik :
•
Peralatan
–
Petunjuk penggunaan alat-alat yang
kurang jelas
–
Prosedur testing secara teratur tidak
atu kurang dilakukan
–
Peralatan ECG yang lama tanpa
menggunakan transformer
•
Perorangan
–
Petugas-petugas yang kurang latihan
–
Kurang pengertian akan kelistrikan
maupun bahaya-bahaya yang ditimbulkan
–
Kurang pengertian tentang cara-cara
proteksi bagi petugas sendiri maupun penderita
Berdasarkan besar kecilnya tegangan
earth syok dibagi 2 yaitu:
1.
Low tension shock (syok tegangan rendah)
Syok yang dipakai disini bertalian dengan pemakaian
generator dan lampu panas radient yang menghasilkan arus listrik dengan
tegangan rendah.
2.
High tension shock (syok tegangan
tinggi)
Syok yang dipakai disini bertalian dengan pemakaian
generator tegangan tinggi, generator gelombang pendek atau step up transformer.
Penderita yang mengalami syok, kulit badannya akan mengelupas seluruhnya.
Pengaruh
syok listrik terhadap organ tubuh
Pada mikro syok tidak
diperlukan arus listrik yang besar, cukup dengan mikro Ampere saja menyebabkan
fibrilasi ventrikel. Hal ini dimungkinkan karena tahanan dalam tubuh sangat
kecil. Ditambah pula adanya kateter merupakan konduktor yang baik bagi arus
listrik, maka apabila ada arus listrik yang melewati kulit kemudian masuk ke
dalam jaringan tubuh akan terlihat jelas perubahan-perubahan/pengaruh terhadap
organ tubuh.
Pengaruh syok listrik
terhadap organ tubuh tergantung arus yang melewatinya serta jalan yang ditempuh.
Pada makro syok, arus 8-15 mA telah menyebabkan kontraksi otot-otot involunter
menetap dan arus 100 mA dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel dan diikuti
dengan kematian.
Penerapan
Energi Panas Dalam Pengobatan
Mekanisme panas yg
mengurangi rasa sakit yg tidak diketahui dgn pasti, meskipun para peneliti
percaya bahwa panas yg bisa memaksa otot-otot menjadi kejang menjengkelkan. Dan
bahwa panas dpt menyebabkan pelepasan endorfin, candu kuat seperti bahan kimia
yg menghambat transmisi nyeri. Temperatur jaringan yg tepat untuk pemanas
bertenaga 104-1130 fahrenheit (40-450 celsius) dan durasi yg tepat
suhu ketinggian sekitar 5-30 menit. Meskipun pemanasan dapat
mengurangi kejang otot setelah cendera punggung. Panas tidak boleh digunakan
pada pergelangan kaki terkilir atau tegang.
Penerapan
Energi Dingin Dalam Pengobatan
Dingin juga dapat
mengurangi kejang otot, dan membunuh rasa sakit, mengurangi bengkak, dan
menurunkan aktivitas metabolik. Dingin dapat menghasilkan penurunan dramatis
dlm pembekakan jaringan, karena pada awalnya dingin mengkontruksi dingin
pembuluh darah dan kompresi pembatasi jumlah darah yg dapat mencapai bagian
tubuh yg terluka. Dingin dapat mengobati nyeri punggung rendah. Dingin akan
lebih baik untuk individu yg telah kembali sakit selama lebih dari 14 hari,
sementara panas mungkin lebih efektiv untuk mereka yg sakit lebih baru.
Fungsi
Ultrasonik Dalam Bidang Kedokteran
Para dokter di Skotlandia menggunakan suara ultrasonik untuk menolong
pasien yang patah tulang. Menurut penemuan mereka, penggunaan suara ultrasonik
ini memepercepat penyembuhan lebih dari sepertiga kali.
Ultrasonik merangsang getaran pada sel yang menstimulasi tulang untuk
regenerasi dan sembuh secara perlahan. Teknologi ini mirip dengan yang
digunakan untuk pertumbuhan janin pada wanita hamil, tetapi menggunakan
frekuensi dan denyut yang berbeda.
Alat ini menggunakan gel berbasis air yang diterapkan pada transducer.
Kemudian dimasukkan ke dalam tali dan gelombang pun mulai penetrasi. Pasien
tidak akan merasakan apapun saat gelombang tersebut menembus jaringan untuk
merangsan aktivitas selular.
Efek
Gelombang Ultrasonic
1. Mekanik
yaitu
menumbulkan disintegrasi beberapa benda padat,dipakai untuk menentukan lokasi
batu empedu.
2. Panas
pada
jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
3. Kimia
menyebabkan
proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu
4. Biologis
gabungan dari
berbagi efek
- pelebaran pembuluh darah
- peningkatan permeabilitas
- peningkatan aktifitas sel
- Otot mengalami paralyse, bakteri dan
virus mengalami kehancuran.
- keletihan apabila daya ditingkatkan.
Hal-hal yang didiagnosis dengan
ultrasonik :
Sesuai dengan metode
skanning yang dipakai maka ultrasonik dapat dipergunakan untuk diagnosis :
Ø A skanning : mendiagnosis tumor otak,memberi informasi tentang
penyakit-penyakit mata, daerah atau lokasi yang dalam dari bola mata,tumor
retina.
Ø B skanning :
1) untuk
memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia(hati,lambung,usus,mata,payudara,dan
jantung janin).
2) Untuk
mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus dan kasus-kasus
perdarahan abnormal,serta abortus.
3) Lebih banyak memberi informasi dari pada X-ray
dan sedikit resiko yang terjadi
Ø M skanning :
1) memberi
informasi tentang jantung ,katup jantung,pericardial effusion.
1.
M skanning mempunyai kelebihan yaitu
dapat dikerjakan sembari pengobatan berlangsung untuk mengetahui kemajuan dari
pengobatan
Penggunaan ultrasonik
dalam pengobatan :
- Dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan kanker
- Dapat dipakai untuk pengobatan penyakit parkinson dan penyakit mienere.
Jenis Alat Elektronik Dalam Pelayanan Kebidanan
1.
USG
Ultrasonografi medis (sonografi)
adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang
digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran, struktur, dan luka
patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik
biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi
menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik
sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan
dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik
dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan
umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan
kali lebih tinggi.
Medical
Imaging (IM) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam
organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau
luka.
Pada prinsipnya ada 3 komponen mesin USG :
1. Transduser
2. Monitor
3. Mesin USG
Ideal
untuk pemeriksaan USG yaitu, pada trimester pertama sampai ketiga. Jika
memungkinkan, ibu hamil sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan USG,
karna USG dapat menilai:
1. kantong
gestasi
2. janin
3. tali pusat
4. membran / cairan amnion
5. plasenta
6. keadaan patologik tumor
- DOPPLER
Adalah
pemeriksaan yg mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
Alat ini dapat digunakan utk menilai keadaan dan kesejahteraan janin yg
meliputi:
a. Gerak
nafas janin
- Gerak janin
- Indeks cairan ketuban
- Reaktivitas denyut jantung janin
- VACUM EKSTRAKSI
Vakum Esktraksi adalah merupakan tindakan obstretic
yang bertujuan mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu
dan ekstraksi bayi, dibuat cengkraman dari aplikasi negative (vakum).
Asuhan Nifas Pada 6 Hari Post Vakum Memastikan
involusi uterus berjalan normal, kontaksi, fundus uteri dibawah umbiculus, tidak ada pendarahan, tidak ada bau, menilai
adanya tanda-tanda fibris, infeksi, memastikan klien mendapatkan cukup cairan
dan istirahat, memastikan klien mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat, memastikan klien menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
komplikasi, memberikan konseling pada klien mengenai asuhan pada bayi,
perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Indikasi dan Kontra
indikasi:
1.
Indikasi untuk dilakukan vakum ekstraksi adalah kala II lama dengan presentasi
belakang kepala atau verteks.
2.
Kontra indikasi vakum ekstraksi adalah mal presentasi (dahi, puncak kepala,
muka, bokong) dan panggul sempit atau disproporsi kepala panggul.)
Komplikasi Vakum
Ekstraksi:
1.
Pada Ibu :
pendarahan, trauma jalan lahir dan infeksi.
2.
Pada janin : ekskloriasi kepala, chepal
haematon, subgaleal hematoma.
Bagi janin yang belum mempunyai fungsi hepar
belum matur dapat menimbulkan ikterus neonatum yang agak berat dan nekrosis
kulit kepala.
- ALAT MONITORING KESEHATAN JANIN
Kesejateraan Janin
Janin dalam keadaan hidup, sehat, tidak sakit,
selamat, terbebas dari ancaman.
Janin mungkin saja berada dalam keadaan hidup sehat dan tidak sakit, Tetapi berada dalam keadaan yang mengancam atau membahayakan, misalnya: pada ibu yang mengalami penyakit / kelainan tertentu seperti pre-eklampsia.
Janin mungkin saja berada dalam keadaan hidup sehat dan tidak sakit, Tetapi berada dalam keadaan yang mengancam atau membahayakan, misalnya: pada ibu yang mengalami penyakit / kelainan tertentu seperti pre-eklampsia.
Pemantauan Janin (Fetal Monitoring)
Mengawasi, menyelidiki, menentukan, apakah janin
berada dalam keadaan sakit atau tidak, serta apakah ada keadaan yang mungkin
mempengaruhinya
MONITOR JANIN SELAMA PERSALINAN
saat
rahim berkontraksi selama persalinan, darah yang mengandung oksigenasi
berkurang alirannya dari ibu ke plasenta. Sebagian janin dapat mengatasi
tekanan ini tanpa masalah tetapi beberapa janin akan terpengaruh / janin tertekan
(fetus distress).
ada 2 cara
untuk memonitor detak jantung bayi selama persalinan :
- Monitor janin eksternal
- Monitor janin internal
Kardiotokografi
(CTG)
Menggunakan dua
elektrode yang dipasang pada fundus (untuk menilai aktifitas uterus) dan pada lokasi
punctum maximum denyut jantung janin pada perut ibu.
Dapat menilai aktifitas jantung janin pada saat his / kontraksi maupun pada saat di luar his / kontraksi. Menilai juga hubungan antara denyut jantung dan tekanan intrauterin.
Dapat menilai aktifitas jantung janin pada saat his / kontraksi maupun pada saat di luar his / kontraksi. Menilai juga hubungan antara denyut jantung dan tekanan intrauterin.
Janin normal : pada saat
kontraksi : jika frekuensi denyut jantung tetap normal atau meningkat dalam
batas normal, berarti cadangan oksigen janin baik (tidak ada hipoksia).
Pada janin hipoksia : tidak ada akselerasi, pada saat kontraksi justru terjadi deselerasi / perlambatan, setelah kontraksi kemudian mulai menghilang (tanda insufisiensi plasenta).
Pada janin hipoksia : tidak ada akselerasi, pada saat kontraksi justru terjadi deselerasi / perlambatan, setelah kontraksi kemudian mulai menghilang (tanda insufisiensi plasenta).
Fenomena
Tekanan di dalam Tubuh
Ada sejumlah tempat di
dalam tubuh yang tekanannya relatif lebih kecil dari tekanan atmosfer (atau
bernilai negatif). Sebagai contoh, ketika kita bernafas (menarik nafas),
tekanan di dalam paru-paru kita harus lebih kecil dari tekanan udara luar
(atmosfer) agar supaya udara di lingkungan kita dapat mengalir ke dalam
paru-paru. Ketika seseorang minum air dari sebuah gelas dengan menggunakan
sedotan, tekanan di dalam mulutnya harus jauh lebih kecil dari tekanan atmosfer
di sekitar gelas agar air di dalam gelas tersebut dapat mengalir ke dalam
mulut.
Di dalam tubuh kita, jantung berperan
sebagai sebuah pompa yang dapat menghasilkan tekanan yang betul-betul tinggi
(~100 sampai 140 mmHg) untuk menghasilkan gaya dorong yang besar agar darah
dapat didorong mengalir dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui arteri. Darah
yang telah dialirkan ke seluruh tubuh akan dialirkan kembali ke paru-paru
melalui venous (pembuluh darah), oleh karena itu tekanan pada venous harus
betul-betul cukup kecil agar darah (khususnya pada bagian tubuh yang paling
bawah seperti kaki) dapat disedot kembali ke dalam jantung. Kegagalan dalam
menyedot kembali darah yang telah dialirkan ke wilayah kaki ini sering
menghasilkan pembengkakan pada pembuluh darah (veins).
Tekanan
di dalam Tengkorak (Skull)
Ruang di sekitar otak
di dalam tengkorak memiliki sekitar 150 cm3 cairan otak (cerebrospinal fluid
disingkat dengan CSF). Cairan otak ini dapat mengalir keluar dari wilayah otak
melalui saluran ventrikel (venticle). Ventricles adalah rongga-rongga berukuran
sangat kecil yang menghubungkan ruang otak dengan rongga tulang belakang
(spinal column). Aliran secara sirkulatif (bersirkulasi) cairan CSF melalui
ventricles dari ruang otak ke rongga tulang belakang dan sebaliknya terjadi
secara terus menerus. Jika ventricles mengalami penyumbatan, cairan CSF akan
terjebak di dalam ruang otak (tengkorak) sehingga akan meningkatkan tekanan
internal tengkorak. Peningkatan tekanan internal tengkorak, pada taraf yang
berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak (kepala membesar
secara tidak normal). Pembesaran kepala yang tidak normal ini disebut sebagai
hydrocephalus. Kondisi ini sering terjadi pada bayi, dan menjadi permasalahan
yang sangat serius. Namun jika gejala ini secara dini dapat diketahui,
penanggulangannya dapat dilakukan melalui pembedahan dengan mem-bypass sistim
aliran CSF yang tersumbat dengan teknologi yang ada.
Pengukuran penambahan tekanan CSF tidak
dapat dilakukan secara langsung. Metode pengukuran yang lazim dilakukan adalah
dengan mengukur panjang lingkaran keliling kepala (tengkorak) yang terletak
tepat sedikit di atas kuping. Nilai normal panjang keliling kepala untuk bayi
adalah 32 sampai 37 cm. Apabila ukuran ini dilebihi, maka bayi tersebut
memiliki kecenderungan terserang hydrocephalus.
Tekanan
Pada Mata
Cairan bening di dalam
bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan
tertentu sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap.
Dimensi atau bentuk mata sangatlah kritis. Bila dimensinya tidak tepat, mata
menjadi tidak dapat melihat. Perubahan 0,1 mm pada diameternya menghasilkan
efek (pengaruh) terhadap kejelasan penglihatan. Jangan sekali-kali menekan bola
mata terlalu keras karena dapat berakibat fatal dimana tekanan internal mata
tidak dapat mengembalikan bola mata ke dalam bentuk semula dan oleh karena itu
dapat menyebabkan kebutaan. Tekanan normal cairan bening mata (tekanan mata)
berada pada interval 12 sampai 23 mmHg.
Cairan di bagian depan mata tersusun
sebagaian besar dari air. Mata secara kontinu menghasilkan cairan, dan oleh
sistim pengaliran yang dimilikinya membuat cairan yang berlebihan dapat dibuang
dengan baik. Apabila sistim pengaliran ini mengalami penyumbatan sehingga
sirkulasi tidak berjalan dengan sewajarnya, maka akan mengakibatkan tekanan di
dalam mata menjadi meningkat (bertambah). Peningkatan tekanan ini dapat
membatasi suplai darah ke retina mata sehingga mempengaruhi kejelasan
penglihatan. Kondisi seperti ini disebut dengan glaucoma. Bila kondisi seperti
ini sudah pada taraf yang sangat parah dapat menyebabkan kebutaan. Tekanan yang
dihasilkan cairan mata ini (tekanan mata) dapat diukur dengan alat yang diberi
nama tonometer.
Tekanan
Pada Sistim Pencernaan
Sistim pencernaan memiliki pintu
masukan, yaitu melalui mulut dan menuju ke persambungan antara kerongkongan dan
lambung (stomach-esophagus junction), dan pintu pengeluaran melalui anus (anal
sphincter). Panjang sistim pencernaan manusia dari mulut sampai anus lebih
kurang 6 m. Sistim pencernaan dilengkapi dengan katub-katub (valves) yang
berperan sebagai pembuka dan penutup sehingga sistim pencernaan berproses
dengan sempurna. Katub di dalam usus berperan untuk meratakan penyaluran
(pengaliran) makanan di dalamnya. Katub-katub terdapat pada antara lambung dan
usus kecil (pylorus; yang berperan untuk menghidari aliran makanan dari usus
kecil kembali ke lambung) dan antara usus kecil dan usus besar (valve between
small and large intestine). Pada beberapa kejadian aliran penyaluran terbalik
dapat saja terjadi, seperti pada saat muntah, aliran makanan berbalik dari yang
normalnya.
Tekanan di dalam
lambung dan usus (bagian-bagian dari sistim pencernaan) lebih besar dari pada
tekanan atmosfer. Makanan yang dimakan (setelah kenyang) meningkatkan tekanan
pada sistim pencernaan. Pertambahan tekanan ini ditandai dengan semakin
tegangnya kulit perut. Di samping itu, pada saat makan biasanya udara yang
sempat dihirup melalui pernafasan tertahan dan terjebak di dalam tubuh. Udara
yang terjebak ini menambah tekanan secara signifikan pada sistim pencernaan.
Tekanan di dalam sistim pencernaan dapat juga dibangkitkan oleh gas-gas yang
dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang terdapat di dalam usus. Gas-gas ini
umumnya dikeluarkan dalam bentuk kentut (flatus).
Kadang-kadang suatu
bentuk penyumbatan terjadi pada katub antara usus besar dan usus kecil dan
membangkitkan tekanan yang berlebihan sehingga menghalangi organ pembuluh darah
yang ada di perut untuk mengalirkan darah ke organ-organ penting di dalamnya.
Jika tekanan yang terjadi ini menjadi cukup besar akan menghentikan mekanisme
sistim aliran darah di dalam perut yang dapat berakibat pada kematian. Suatu
teknik intubation (memasukkan pipa kecil melalui hidung, lambung dan usus)
biasanya dilakukan untuk mengurangi tekanan tersebut. Jika usaha ini gagal,
selanjutnya diatasi dengan melakukan pembedahan. Penambahan tekanan yang besar
di dalam usus akan menyebabkan resiko infeksi pada dinding usus, karena tekanan
yang besar akan menyebabkan dinding usus cenderung robek atau retak-retak
seperti teriris terluka kecil, dan gas-gas yang terjebak di dalam usus akan
dengan cepat menyebar dan memasuki luka-luka tersebut. Resiko ini dapat
direduksi dengan melakukan pembedahan di ruangan bertekanan tinggi, dimana tekanan
ruangan lebih tinggi dari tekanan usus penderita.
Tekanan di dalam Kandung Kemih
Satu dari tekanan internal tubuh yang
juga sangat penting adalah tekanan yang terjadi pada kandung kemih (bladder).
Peningkatan tekanan yang terjadi pada kandung kemih adalah akibat adanya
akumulasi (pertambahan terus menerus) volume air kencing (urine). Untuk orang
dewasa volume maksimum kandung kemih adalah 500 ml dengan tekanan rata-rata 30
cmH2O. Jika kontraksi dinding kandung kemih terjadi, tekanan ini dapat
ditingkatkan sampai mencapai 150 cmH2O. Anak-anak lelaki kadang-kadang sering
menggunakan cara klasik untuk mengukur seberapa besar tekanan kandung kemihnya
dengan melakukan kencing secara vertikal mengarah ke suatu tembok dan mengukur
tinggi maksimum semburan yang dicapai. Untuk orang penderita prostatic (saluran
kandung kemihnya tersumbat), tekanan kandung kemihnya dapat mencapai lebih 100
cmH2O.
Tekanan di dalam
kandung kemih dapat diukur dengan memasukkan suatu catheter yang dilengkapi
dengan sensor tekanan ke dalam kandung kemih melalui urethra (saluran keluar
urine). Tekanan pada kandung kemih dapat bertambah pada saat batuk, saat duduk
dan pada saat dalam keadaan tegang. Khusus untuk wanita hamil, tekanan pada
kandung kemihnya akan bertambah dengan bertambah beratnya janin yang dikandung
dan biasanya oleh karena itu ia sering buang air kecil. Pada situasi yang
stress pun juga dapat meningkatkan tekanan pada kandung kemih, belajar saat mau
ujian membuat anda sering buang air kecil ke toilet. Hal ini disebabkan karena
“nerves”.
Sel
Otot Jantung Dan Pengukuran Bioelektriknya
Permeabilitas membran
sel otot terhadap ion-ion cairan tubuh berbeda dengan permeabilitas sel saraf.
Itulah sebabnya pola potensial aksi yang dihasilkan menjadi berbeda. Sangat
disayangkan bahwa sampai saat ini belumlah diketahui secara baik bagaimana
permeabilitas membran sel otot ini bekerja. Namun secara prinsip pada membran
sel otot juga terjadi proses depolarisasi dan repolarisasi. Potensial aksi yang
terjadi pada sel otot menyebabkan terjadinya proses kontraksi. Kontraksi otot
menghasilkan gaya yang dapat menggerakkan tubuh. Kontraksi sel-sel otot secara
bersama (misalnya otot paha) terjadi karena ada kontak listrik yang baik antar
sel pada otot tersebut. Oleh karena itu, potensial aksi dari sel otot yang satu
dapat dirambatkan ke sel otot yang lain. Berikut akan dibicarakan bagaimana sel
otot jantung bekerja sehingga menghasilkan pola grafik pulsa potensial melalui
pengukuran dengan menggunakan alat electroencephalogram (ECG). Jantung terletak di dalam rongga mediastinum
dari rongga dada (toraks). Lapisan yang mengitari jantung disebut perikardium,
yang terdiri dari 2 lapisan :
1.
perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan
lapisan paru, 2. perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan jantung yang
juga disebut epikardium.
Di antara kedua lapisan
ini terdapat sedikit cairan pelumas yang disebut cairan perikardium, yang
berfungsi mengurangi gesekan yang disebabkan oleh gerakan jantung saat memompa
darah. Jantung memiliki sebanyak 4
ruang, 2 ruang yang berdinding tipis yang disebut dengan atrium (bilik), yaitu
atrium kiri (Left Atrium, LA) dan atrium kanan (Right Atrium, RA). 2 ruang
berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel (serambi), yaitu ventrikel kiri
(Left Ventricle, LV) dan ventrikel kanan (Right Ventricle, RV).
1.
Siklus
peredaran darah pada jantung adalah : darah yang
berasal dari seluruh organ tubuh ditarik masuk ke atrium kanan (RA) melalui
vena (vein) kava superior dan vena kava inferior, kemudian dipompa ke ventrikel
kanan (RV) melalui katub (valve) tricuspid, selanjutnya dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis yang melewati katub pulmonary. Darah
Bunyi pertama yang
dapat diamati dari detakan jantung dihasilkan oleh proses pembukaan katub
aortic. Pembukaan katub aortic menyebabkan darah dari LV mengalir ke arteries
sehingga tekanan darah pada arteries mencapai nilai maksimumnya. Keadaan ini
disebut sebagai keadaan SYSTOLE. Kemudian ventricle kembali ke keadaan semula
(tidak berkontraksi). Pada saat ventricle kembali ke keadaan semula ini,
tekanan darah di dalamnya menjadi sangat kecil dibandingkan dengan tekanan
darah di dalam arteries, sehingga katub aortic menjadi tertutup. Pada saat
katub aortic tertutup, maka terdengarlah bunyi jantung yang ke dua. Darah yang masuk ke arteries, yang berasal
dari ventricle kiri (LV), akan mengalir ke seluruh organ tubuh, sehingga
tekanan darah pada arteries menjadi menurun dan mencapai nilai minimumnya.
Keadaan ini disebut dengan keadaan DIASTOLE. Keadaan SYSTOLE dan DIASTOLE
menyebabkan arteries memiliki tekanan sangat tinggi dan sangat rendah. Keadaan
ini terus berulang sebagai akibat dari berulangnya kontraksi atrium dan
ventricle. Akhirnya kita mengamati suara detak jantung dan denyut nadi. Tekanan
darah pada urat nadi mencapai nilai maksimumnya antara terbuka dan tertutupnya
katub aortic.
Hubungan Antara Frekuensi, Kecepatan Dan
Panjang Gelombang Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar, namun tidak semua getaran bisa terdengar oleh telinga
manusia. Berdasarkan frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3:
1. Infrasonik
(frekuensi <20 Hz).
Frekuensi
ini tidak dapat ditangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran
gempa, tanah longsor dan sebagainya.
- Sonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz)
Frekuensi ini dapat ditangkap oleh indera pendengar manusia,
misalnya suara pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
- Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz)
Frekuensi ini tidak dapat ditangkap oleh indera
pendengar manusia, misalnya getaran yang dihasilkan oleh magnet listrik,
getaran kristal piezo elektrik yang digunakan beberapa instrumen kedokteran
(USG, diatermi dll).
GELOMBANG
CAHAYA DAN TERAPANNYA
Pertama-tama kita terlebih dahulu menyamakan
pemahaman terhadap perbedaan arti dan penggunaan kata cahaya (light) dan sinar
(ray) menurut kebiasaan yang telah kita setujui. Kata cahaya umumnya dipakai
untuk menyatakan sinar-sinar tampak. Sementara kata sinar digunakan tidak hanya
sebatas pada sinar-sinar tampak. Matahari menghasilkan 3 jenis sinar, yaitu :
1. sinar
ultraviolet (UV)
2. sinar
inframerah (infrared, IR)
3. sinar
tampak (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila atau ungu). Sinar tampak
sering disebut cahaya tampak.
Cahaya adalah salah
satu bagian dari gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik terdiri
dari :
1. Gelombang
radio (AM maupun FM)
2. Gelombang
TV
3. Gelombang
Mikro (microwave)
4. Sinar
infrared (inframerah, IR)
5. Cahaya
tampak (visible light)
6. Sinar
ultraviolet (UV)
7. Sinar-X
(sinar Rongzent)
8. Sinar-γ
(sinar gamma).
Cahaya atau sinar
memiliki dua sifat yang dimilikinya sekaligus, yaitu : sifat gelombang dan
sifat partikel, sehingga disebut sebagai dualisme cahaya. Cahaya dapat
berinterferensi dan berdifraksi. Dua peristiwa ini dapat terjadi sebagai akibat
dari sifat cahaya sebagai gelombang. Cahaya dapat memanaskan benda yang disinarinya.
Peristiwa ini terjadi karena cahaya memiliki sifat sebagai partikel dalam
bentuk paket-paket kecil energi (kuanta). Oleh kedua sifat tersebut (sebagai
gelombang dan partikel), maka cahaya atau sinar dapat menembus (merambat) pada
suatu media dan memanaskannya. Pada kajian ini kita akan lebih banyak
membicarakan manfaat dan akibat dari cahaya atau sinar sebagai partikel.
Partikel maksudnya adalah benda kecil (kuanta) yang berwujud dalam bentuk
energi. Jadi gumpalan energi kecil itulah yang dimaksud sebagai partikel.
Akhirnya, dapatlah kita sebut bahwa partikel kecil itu (kuanta energi itu)
dapat merambat seperti gelombang dan memanaskan atau menggetarkan
molekul-molekul yang ditemuinya. Partikel energi yang kecil itu sering disebut
sebagai photon. Pada saat suatu benda disinari oleh sinar matahari,
photon-photon cahaya matahari itu akan diserap oleh molekul-molekul benda
tersebut. Akibatnya, molekul-molekul benda dapat saja menjadi panas, atau
berubah sifat kimianya. Perubahan sifat kimia dari suatu molekul benda dapat
mengubah sifat-sifat listriknya. Kejadian yang sering kita temui berkaitan
dengan perubahan sifat kimia suatu molekul akibat penyerapan photon adalah
berubahnya warna mahkota bunga pada saat disinari oleh sinar matahari. Cahaya dapat dipantulkan (direfleksi) oleh
suatu permukaan benda. Tipe cahaya yang direfleksikan sangat bergantung pada
kondisi permukaan benda. Dua kondisi ektrim ditunjukkan. Apabila permukaan
benda sangat halus (smooth surface), seperti cermin misalnya, maka cahaya yang
direfleksikan menjadi teratur rapi. Apabila permukaan benda sangat kasar (rough
surface) maka cahaya yang direfleksikan menjadi berpencar.
Penggunaan
Cahaya Tampak
Tidak jarang para
dokter menggunakan sejenis alat penerang (sumber cahaya) saat memeriksa seorang
pasien. Mata pasien sering disorot oleh dokter dengan suatu alat penerang dan
melihat perubahan warna yang terjadi. Banyak lagi kegunaan lain dari cahaya
sebagaimana akan diuraikan selanjutnya. Sebelum konsep kerjanya diuraikan,
beberapa peralatan medis yang menggunakan cahaya tampak, terlebih dahulu kita
kenal. Nama peralatan medis yang menggunakan cahaya tampak disesuaikan dengan
tujuan kegunaannya.
Endoscope adalah
peralatan medis yang digunakan untuk melihat keadaan di bagian dalam tubuh.
Endoscope dibagi lagi menjadi:
1. cytoscope,
yang digunakan untuk memeriksa kandung kemih (bladder)
2. proctoscope, digunakan
untuk memeriksa usus besar (rectum)
3. bronchoscope,
digunakan untuk memeriksa saluran udara di dalam paru-paru.
Saat ini peralatan
endoscope dibuat dalam bentuk yang lunak (fleksibel) dengan menggunakan fiber
optik, sehingga dapat dimasukkan ke dalam tubuh dengan mudah, di daerah bagian
tubuh yang akan diperiksa. Gambar dari bagian tubuh yang diperiksa tersebut disinari,
kemudian dipotret dan dianalisa. Perubahan warna yang terjadi dari warna yang
normal menunjukkan adanya gejala tertentu pada bagian tubuh tersebut. Suatu hal
yang perlu diperhatikan adalah bahwa cahaya tampak yang disinarkan akan
memiliki energi (photon) yang dapat diserap oleh organ tubuh yang diperiksa
sehingga organ tubuh tersebut dapat saja menjadi panas. Oleh karenanya haruslah
diperhatikan betul agar kiranya intensitas atau lamanya penyinaran tidak sampai
mematikan sel-sel organ yang diperiksa. Bila anda berada di tepi suatu kolam
yang disinari oleh sinar matahari, anda akan melihat keadaan dimana sinar
matahari menembus air kolam merambat sampai ke dasar kolam. Hal yang hampir
sama, bila suatu sinar dipancarkan ke tubuh manusia, sinar tersebut sebahagian
akan merambat menembus masuk ke dalam tubuh. Sinar yang menembus masuk itu akan
menemukan permukaan organ-organ di dalam tubuh. Oleh permukaan organorgan itu,
sinar yang masuk tersebut selanjutnya dipantulkan kembali keluar tubuh. Sinar
yang dipantulkan ini bila dipotret akan menggambarkan kondisi organ-organ itu
sehingga dapat diamati dan dianalisa. Penyinaran dengan cahaya yang masuk
menembus ke dalam tubuh disebut dengan transillumination. Sinar berwarna merah
adalah sinar yang dapat dan paling banyak masuk ke dalam tubuh. Bila anda dekat
dengan api unggun yang sudah barang tentu banyak menghasilkan sinar merah, maka
anda akan merasa panas yang luar biasa karena sinar merah tersebut banyak masuk
ke dalam tubuh anda dan sel-sel di dalam tubuh anda akan menyerap energi photon
yang dimiliki oleh sinar merah itu. Contoh lain, apabila anda ingin memanggang
daging sebaiknya lah menggunakan bara api yang berwarna merah menyala agar
bagian dalam daging dapat masak dengan sempurna karena sinar merah dari bara
api itu akan menembus masuk ke dalam daging dan menghasilkan panas yang besar
di sana. Namun, sinar warna merah tidak diserap oleh sel-sel darah merah. Metode
transillumination digunakan untuk mendeteksi gejala penyakit hydrocephalus pada
bayi. Karena tengkorak bayi belum keras, karena belum mengandung banyak zat
kapur, maka cahaya akan dengan mudah menembus tulang tengkorak. Jika cairan
cerebrospinal fluid (CSF) yang ada di dalam tengkorak berlebihan, maka cahaya
yang disinarkan ke kepala bayi akan dihamburkan ke arah yang berbeda dari yang
normal, dan menghasilkan pola karakteristik hydrocephalus
Peralatan
transillumination dilengkapi dengan suatu sumber cahaya tampak yang biasanya
berdaya 150 Watt. Secara singkat, cara menggunakannya adalah: pertama-tama bayi
ditempatkan di ruangan gelap agar tidak ada cahaya yang masuk ke kepalanya.
Setelah beberapa menit, bayi telah beradaptasi pada kegelapan, dan peralatan
transillumination dapat digunakan. Peralatan transillumination kemudian
diletakkan pada bagian kepala bayi, dan kemudian sumber cahaya tampaknya
dihidupkan. Cahaya tampak akan masuk ke dalam kepala bayi, kemudian cairan CSF
yang ada di dalam kepala bayi akan memantulkan sebahagian dari cahaya yang
diterimanya. Cahaya yang dipantulkan ini akan memiliki pola penyebaran
tertentu. Intensitas pantulan dapat direkam dan menghasilkan suatu potret dengan
pola tertentu. Penyakit atau kelainan pada gusi, payu dara dan testes telah
juga dideteksi dengan peralatan transillumination. Cahaya sangat berguna untuk terapi karena
cahaya mengandung energi yang secara selektif dapat diserap oleh organ-organ
tubuh sehingga dapat memanaskan atau mengubah sifat-sifat kimia organ-organ
tersebut. Bayi yang premature sering mangalami penyakit kuning. Penyakit kuning
terjadi karena adanya kelebihan bilirubin yang dikeluarkan oleh hati ke dalam
darah. Untuk mengatasi penyakit ini, suatu bentuk penyinaran dengan cahaya
tampak (khususnya cahaya berwarna biru dengan panjang gelombang 450 nm) dapat
dilakukan. Cahaya biru dengan panjang gelombang 450 nm tersebut dapat membakar
(mematikan) bilirubin yang berlebihan. Perlakuan ini sering disebut dengan
phototherapy.
Penggunaan
UV dan IR
Photon ultraviolet (UV)
memiliki energi yang lebih besar dari pada photon cahaya tampak, sementara
energi photon infremerah (IR) lebih kecil dari energi photon cahaya tampak.
Karena energinya yang besar, photon UV dapat mematikan sel-sel kulit. Sinar UV dengan panjang gelombang sekitar 290
nm adalah diperuntukkan untuk membasmi kuman (membunuh kuman yaitu bakteri atau
virus atau zat-zat organik berbahaya lainnya), sehingga secara efektif
digunakan untuk mensterilisasi peraltan-peralatan medis. Sinar UV lebih reaktif
terhadap kulit dari pada cahaya tampak. Beberapa reaksi tersebut sangat
menguntungkan, akan tetapi ada juga yang merugikan. Yang sangat menguntungkan,
misalnya : sinar UV dapat mengubah produk molekular yang dihasilkan oleh
organ-organ di dalam kulit menjadi vitamin D.
Sinar UV juga digunakan untuk memperbaiki (mempercantik) kondisi kulit. Di alam terbuka, matahari menghasilkan sinar
UV. Sinar UV dapat mempengaruhi melanin yang terdapat pada kulit yang
menyebabkan kulit dapat berubah menjadi berwarna coklat. Jadi sinar UV dapat
mengubah kulit dari berwarna kuning langsat (putih) menjadi kecoklat-coklatan.
Akan tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan luka bakar oleh matahari. Sinar
UV yang dihasilkan oleh matahari yang menyebabkan luka bakar adalah sinar yang
memiliki panjang gelombang sekitar 300
nm. Sinar yang menghasilkan panjang gelombang ini lebih sering disebut dengan
sunburn (sinar yang masuk dalam kategori UV). Sinar matahari tersusun dari
sinar UV, cahaya tampak dan sinar IR.
Intensitas sunburn yang sampai ke permukaan bumi tergantung pada ketebalan
atmosfer dan ketebalan awan, karena atmosfer dan awan sangat efektif menyerap
sinar sunburn. Di sore hari dan di pagi hari sinar sunburn sangat sedikit yang
sampai ke pada kita karena pada saat itu, sinar matahari melewati atmosfer dan
awan yang sangat tebal sehingga sunburn yang dihasilkan hampir seluruhnya
diserap oleh atmosfer. Untuk menghindari sunburn atau UV dari matahari,
seseorang sering memakai kaca mata hitam yang dapat menyerap sinar tersebut
sehingga tidak sampai ke mata. Karena sinar sunburn atau UV dapat merusak
retina mata. Hand and body lotion yang digunakan untuk menghaluskan kulit
dilengkapi dengan unsur titanium dioksida (TiO2) yang berperan menyerap sinar
sunburn atau UV sehingga kulit terhindar dari pembakaran sinar matahari. Sinar
UV (apakah yang berasal dari matahari atau dari lampu UV) dapat menyebabkan
kanker pada kulit, karena sinar UV dapat merusak DNA di dalam sel kulit. Petani
atau nelayan sering mengalami penyakit kanker kulit karena kulit mereka sering
terlalu lama disinari oleh matahari, khususnya di siang terik pada saat
bekerja. Mereka sering mengalami kanker kulit dibagian belakang leher dan
dibagian atas telinganya. Sinar UV atau sunburn dengan intensitas rendah tidak
dapat dilihat oleh mata karena sinar tersebut diserap oleh cornea dan cairan
mata sebelum sampai ke retina.
Hampir seluruhnya
diserap di cornea mata (lensa mata), penyerapan ini dapat menyebabkan penyakit
katarak (cahaya yang tidak dapat menembus lensa mata). Bagi mereka yang memakai
kaca mata, yang dulunya karena penyakit katarak, bila kaca matanya dilepas maka
sinar near-UV dapat dilihat. (Penyakit katarak dapat disembuhkan dengan
mengikis sedikit lapisan kornea matanya dan menggantikan dengan lensa).
Sinar matahari, di samping menghasilkan
sinar pada rentang panjang gelombang UV, juga menghasilkan sinar pada rentang
panjang gelombang infra merah (IR). Apabila anda merasakan tubuh anda hangat
pada saat disinari oleh matahari, hangat yang anda rasakan itu dihasilkan oleh
sinar IR dari matahari. Sinar ini tidak dapat dilihat karena tembus melewati
retina, yang anda dapat lihat hanyalah sinar tampaknya. Sinar IR untuk
intensitas yang tidak terlalu tinggi tidak berbahaya, baik terhadap cornea,
lensa dan retina mata. Namun, walaupun demikian tidaklah diizinkan anda melihat
inti matahari dalam waktu yang lama karena lama kelamaan panas yang dihasilkan
oleh sinar IR dapat saja membakar retina anda karena intensitasnya akan besar
setelah difokuskan oleh lensa mata ke retina. Jika diharuskan untuk melihat
matahari, maka gunakanlah lensa hitam yang dapat menyerap sinar UV dan IR,
sehingga sinar yang sampai ke mata anda hanyalah sinar tampak dari
matahari. Lampu listrik, apakah itu
lampu argon atau lampu neon, yang dipasang di rumah menyinarkan persentasi
sinar IR yang sangat besar dengan panjang gelombang 1000 sampai 2000 nm. Sinar
IR ini sangat efektif digunakan untuk menghangatkan tubuh, baik di bagian luar
dan di bagian dalam tubuh. Sinar IR dapat menghangatkan organ bagian dalam
tubuh karena sinar IR tersebut dapat menembus ke bagian dalam tubuh manusia.
Sehingga sinar lampu sering digunakan untuk terapi panas. Apabila organ-organ
tubuh, bagian dalam atau bagian luar, dihangatkan maka peredaran darah di
bagian yang dipanaskan tersebut akan menjadi lancar sehinnga proses metabolisme
menjadi lancar pula. Di samping itu, dengan melakukan pemanasan terhadap organ
tubuh tertentu dapat mengubah lebih baik sifat-sifat kimia molekul-molekul di
daerah itu sehingga bereaksi lebih baik.
Sinar IR digunakan juga untuk melakukan pemotretan jaringan tubuh.
Karena kemampuannya dapat menembus organ tubuh pada kedalaman tertentu maka
potret keadaan yang terjadi pada bagian dalam tubuh dapat diperoleh. Untuk
mendeteksi penyakit kanker payudara pada kajian temperatur pada bab sebelumnya
dilakukan dengan mendeteksi sinar IR yang dihasilkan oleh tubuh. Tubuh kita
menghasilkan sinar IR yang diemisikan ke lingkungan. Bila suatu organ tubuh
lebih panas maka organ itu akan memancarkan (mengemisikan) intensitas sinar IR
yang lebih besar (lihat Bab 3 Temperatur dan Panas) sehingga potret distribusi
panas tubuh dapat dihasilkan. Di samping
menghasilkan sinar IR, tubuh juga dapat merefleksikan (memantulkan) sinar IR.
Apabila organ tubuh disinari dengan sinar IR, maka sinar IR tersebut sebahagian
akan dipantulkan kembali ke luar tubuh. Peristiwa seperti ini sering disebut
sebagai reflective IR photography. Panjang gelombang IR yang digunakan pada
reflective IR photography adalah 700 sampai 900 nm. Reflective IR photography
dilakukan untuk memotret pola distribusi vena (pembuluh darah) di bawah
permukaan kulit. Dari potret yang dihasilkan kita dapat melihat jalur-jalur
vena yang tersebar di bawah permukaan kulit. Namun, perlu diperhatikan bahwa
hadirnya lemak dapat menghalangi terlihatnya potret vena. Dengan bantuan
seperti ini, maka dapatlah dideteksi hadirnya penyakit atau kelainan pada vena.
Dalam proses analisisnya, ditemukan bahwa ada perbedaan sebaran vena untuk
setiap individu normal. Bahkan pada individu yang sama diperoleh adanya
perbedaan sebaran vena payudara kanan dengan sebaran vena payudara kiri. Kanker
dan penyakit lainnya dapat menyebabkan perubahan pada pola vena. Potret yang
dihasilkan pada reflective IR photography adalah hitam putih, karena
reflektansi sinar IR tidak bergantung pada warna permukaan yang memantulkannya.
Penggunaan
Sinar Far Infrared (FIR)
Panjang gelombang sinar infrared,
seperti telah disebutkan di atas, adalah :
λ = 700 – 1.000.000 nm.
Inframerah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
• Near Infrared (700 to 1500 nm),
• Mid Infrared (1500 to 4000 nm), dan
• Far Infrared (4000 to 1.000.000 nm)
Near infrared adalah yang paling
dekat dengan cahaya tampak (visible light), dan far infrared (FIR) adalah yang
paling dekat dengan gelombang mikro (microwave). Tidak seperti cahaya tampak,
infrared dapat berpenetrasi (menembus) ke dalam kulit (jaringan tubuh) sampai
pada ketebalan 3.75 – 7 cm. Panas yang
kita rasakan dari sinar matahari, dari bara api adalah disebabkan oleh sinar
infrared yang secara khusus dari far infrared. Sinar far infrared sering juga
digunakan untuk memanaskan makanan. Sumber yang digunakan biasanya dalam bentuk
lampu, hal ini sering digunakan pada restoran fast food (makanan cepat saji).
Near infrared tidak
menimbulkan panas. Sinar ini biasa digunakan pada peralatan remote control dari
televisi atau tape recorder. Tubuh manusia, karena hangat, menghasilkan sinar
far infrared dengan panjang gelombang sekitar 10.000 nm. korek api. Bagian yang
paling panas menghasilkan intensitas far infrared yang paling tinggi.
Terapi
Sinar Far Infrared (FIR)
Sinar far infrared dapat digunakan
untuk terapi kesehatan, khususnya digunakan untuk mematikan sel-sel kanker.
Beberapa hal penting tentang peranan far infrared dalam mengatasi penyakit
kanker dan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah :
1.
Far
Infrared memperlancar aliran darah ke seluruh pembuluh darah
sehingga menjaga keadaan baik pembuluh darah (expands capillaries). FIR
menstimulasi peningkatan aliran darah, meregenerasi, mencirculasi and
mengoxygenasi (memperlancar aliran oksigen di dalam tubuh). Sel kanker tidak
akan bertahan (exist) dan berkembang jika circulasi darah berjalan dengan baik
(smooth) dan kontinu. Jika aliran darah lancar dan kontinu sampai ke seluruh
sel melalui capillar, maka sel-sel tubuh tidak akan mengalami masalah, sehingga
sel kanker tidak akan terbentuk.
Klinik St. George Hospital - www.klinik-st-georg.de
di Jerman, telah melakukan terapi FIR
kanker terhadap 2500 orang Jerman dan 2500 orang di luar Jerman setiap
tahunnya. Cara terapinya adalah : dalam satu minggu pasien melakukan
detoxification dan memperkuat sistim immunnya melalui diet dan nutritional
supplements (memakan makanan suplemen), diikuti oleh 2 minggu disinari dengan
FIR dan chemotherapy dosis rendah. Dengan cara ini penyakit kanker pasien dapat
disembuhkan. Sel kanker akan mati jika temperaturnya di atas 420C.
2.
Far
Infrared sangat baik untuk mengeluarkan zat-zat beracun yang
terjebak di dalam tubuh (sel). Ilmuan Jepang melaporkan bahwa dengan terapi FIR
dapat mengatasi penyumbatan pembuluh darah (capillar), panas yang dihasilkan
oleh FIR pada tubuh dapat mengembangkan (expands, memperbesar) capillar
sehingga kemudian darah kembali dapat mengalir dengan baik ke seluruh bagian
tubuh dan zat-zat beracun yang terdapat di dalam tubuh dapat terangkut keluar
dari sel-sel atau dari pembuluh darah.
Dengan cara seperti itu, Far Infrared dapat digunakan untuk mengurangi
pembentukan lemak di dalam tubuh, mengangkut zat-zat kimia yang beracun dari
makanan, carcinogenic heavy metals (logam berat yang menyebabkan kanker) dan
sodium yang berlebihan pada hypertensi. Peredaran darah yang lancar juga
mengurangi rasa lelah dalam bekerja dan proses penuaan. FIR dapat menghilangkan
rasa nyeri otot yang disebabkan oleh zat uric acid.
3.
Far
Infrared dapat menstimulasi aktivitas enzyme dan metabolisme
– 1 jam disinari dengan FIR, dapat membakar kalori kira-kira sebesar 900 kal.
Hal ini terjadi karena peningkatan temperatur dan aktivitas metabolisme tubuh.
Panas yang dihasilkan FIR juga dapat merusak cellulite (endapan lemak yang ada
dibagian bawah kulit yang membuat tubuh berlesung pipit).
4.
Far
Infrared dapat membunuh berbagai bakteri pathogenic (bakteri
yang menyebabkan penyakit), virus, jamur dan mahluk-mahluk parasit.
5.
Far
Infrared dapat membangun kembali jaringan tubuh yang rusak
akibat luka melalui efek positipnya terhadap fibroblasts (yaitu: connective
tissue cells). Furthermore, it increases growth of cells, DNA syntheses, and
protein synthesis all necessary during tissue repair and regeneration. Sangat
baik untuk penyembuhan luka bakar, penyembuhan cacat bekas luka dan berbagai
jenis penyakit kulit.
6.
Far
Infrared memperkuat sistim Immune dengan menstimulasi
penambahan produksi sel-sel darah putih (leukocytes) oleh sumsum tulang dan membunuh
T-cells oleh thymus.
7.
Far
Infrared memperkuat sistim Cardiovascular (pembuluh darah
jantung) karena FIR dapat meningkatkan laju denyut jantung (heart rate) dan
menambah out put cardiac, dan menurunkan tekanan darah saat diastol.
Comments
Post a Comment